Senin, 26 September 2016

Pelihara kucing sebabkan tokso?


PELIHARA KUCING SEBABKAN TOKSO?


Sebagian orang, terutama kaum wanita, takut memelihara kucing di rumahnya. Ada pula yang terlanjur menyukai dan sering berdekatan dengan kucing sejak masih kecil, lalu sekarang dibayangi perasaan takut kalau dirinya terinfeksi penyakit tokso. Barangkali anda pernah mendengar istilah “toksoplasmosis” atau kadang dalam penyebutannya sering disingkat sebagai penyakit “tokso”. Bagi ibu hamil dan wanita usia subur yang ingin mendapat keturunan, penyakit yang satu ini memang cukup menarik perhatian dan memunculkan kekhawatiran. Apa saja akibat yang bisa ditimbulkan pada ibu hamil dan janinnya? Apakah penyakit ini hanya menyerang kaum wanita? Dan apakah bisa menyebabkan kemandulan? Pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai toksoplasmosis dan bahayanya, disertai dengan kiat-kiat untuk pencegahannya.
Berkenalan dengan Toksoplasmosis
Toksoplasmosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Toksoplasma gondii yang dapat menyerang hewan maupun manusia. Sebenarnya, penyakit ini tidak membahayakan tubuh manusia sehat dengan sistem imunitas (kekebalan tubuh) yang baik. Akan tetapi, jika mengenai ibu hamil bisa berakibat fatal karena dapat masuk lewat plasenta (ari-ari) menuju janin. Janin akan terkena dampak dari penyakit ini karena janin belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang sempurna.
Kenali Gejalanya Sebelum Terlambat
Toksoplasmosis termasuk penyakit yang sulit didiagnosis karena gejalanya yang tidak khas bahkan kadang tidak ada gejala sama sekali. Beberapa gejala yang mungkin dirasakan seperti badan pegal, demam, kelelahan, nafsu makan menurun, gejala seperti sakit flu, dan pembesaran kelenjar leher, ketiak, atau di tempat-tempat lain. Jika anda mendapati beberapa gejala tersebut, anda dapat memeriksakan diri ke dokter dan jika dicurigai sebagai gejala toksoplasmosis, dokter akan menganjurkan untuk melakukan tes laboratorium. Bagi para ibu hamil atau wanita usia subur yang merencanakan punya keturunan juga dapat melakukan tes darah guna mengetahui lebih dini adanya infeksi toksoplasma.
Tidak Hanya Kucing
Kucing sering dituding sebagai sumber penularan utama, padahal sebenarnya semua hewan berdarah panas dapat terinfeksi dan menularkan toksoplasma kepada manusia, seperti sapi, kuda, tikus, domba, anjing, ayam, burung, babi, dan lain-lain. Kucing adalahinang definitif toksoplasma. Dalam tubuh kucing, toksoplasma dapat berkembangbiak dengan cara seksual dan non-seksual. Kista hanya dikeluarkan oleh kucing yang positif terinfeksi melalui kotorannya (tinja). Selama bulu dan liur kucing tidak mengandung kista kita tidak akan tertular toksoplasma bila membelai bulu kucing. Bahkan bila pada bulu kucing terdapat kista, dan pindah ke tangan kita pada saat membelai bulunya, penularan masih bisa dicegah dengan mencuci tangan menggunakan sabun hingga bersih.
Manusia atau hewan dapat tertular bila menelan kista atau ookista toksoplasma. Kista atau ookista ini bersifat seperti “telur”. Telur yang tertelan tersebut akan menetas dan berkembang di dalam tubuh hewan atau manusia. Kista tersebut dapat hidup dalam otot (daging) manusia dan berbagai hewan lainnya. Penularan juga dapat terjadi bila hewan atau manusia tersebut memakan daging mentah atau daging setengah matang yang mengandung kista toksoplasma. Kista toksoplasma juga dapat hidup di tanah dalam jangka waktu tertentu. Dari tanah ini, toksoplasma dapat menyebar melalui hewan, tumbuh-tumbuhan atau sayuran yang kontak dengan kista tersebut.
Janin Pun Terkena Dampaknya
Jika ibu hamil terinfeksi dengan parasit Toksoplasma gondii, maka akan berdampak pada janin yang dikandungnya. Janin bisa mengalami abortus(keguguran), lahir mati, cacat dan gangguan saraf pada bayi yang dilahirkan, serta bisa juga mengakibatkan terjadinya hidrocephalus (ukuran kepala bayi besar karena berisi cairan)
Perlu diketahui bahwa kapan ibu hamil mendapat infeksi mempengaruhi keparahan dampak dari toksoplasmosis. Pada kehamilan trimester (3 bulan) pertama, kemungkinan ibu hamil terinfeksi toksoplasma paling kecil, tetapi dampaknya pada janin akan makin berat (parah). Pada trimester kedua, risiko ibu hamil terinfeksi relatif lebih sering, akan tetapi risiko kerusakan janin lebih kecil. Sementara itu, pada trimester ketiga, risiko ibu hamil terinfeksi paling besar, akan tetapi risiko kerusakan pada janin justru yang paling kecil.
Toksoplasmosis Sebabkan Kemandulan?
Infeksi toksoplasma yang berlangsung terus menerus dapat menginfeksi saluran telur wanita. Bila saluran ini menyempit atau tertutup, sel telur yang telah dihasilkan oleh ovarium (indung telur) tidak dapat sampai ke rahim untuk dibuahi oleh sperma. Hal inilah yang akan dapat menyebabkan kemandulan pada kaum wanita.
Kaum Pria Juga Bisa Terinfeksi
Toksoplasmosis tidak hanya menginfeksi kaum wanita. Kaum pria juga tidak terlepas dari kemungkinan terinfeksi penyakit ini. Pada pria, infeksi akut toksoplasma dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening. Toksoplasma menyebabkan peradangan pada saluran sperma. Radang yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinya penyempitan bahkan tertutupnya saluran sperma. Akibatnya pria tersebut bisa mengalami kemandulan, karena sperma yang diproduksi tidak dapat dialirkan untuk membuahi sel telur.
Cegah Sedari Dini
Ada beberapa kiat supaya terhindar dari penyakit toksoplasmosis, yaitu sebagai berikut :
  • Jangan lupa untuk selalu mencuci tangan dengan sabun sebelum makan.
  • Hindari mengkonsumsi daging mentah atau setengah matang. Daging harus dimasak sampai benar-benar matang untuk membunuh kista. Pemanasan yang ideal adalah  minimal 70°C selama 15-30 menit. Perlakuan lain selain pemanasan (pengasaman, pengasinan, pengasapan) tidak dapat membunuh kista toksoplasma.
  • Setelah memegang daging mentah, hindari memegang mukosa (selaput lendir) mulut atau mata. Segeralah mencuci tangan setelah memegang daging mentah. Bersihkan dapur dan cuci bersih peralatan dapur (pisau, wadah, dan lain-lain) yang digunakan untuk mengolah daging mentah.
  • Selalu gunakan sarung tangan saat berkebun dan cuci sayuran dan buah-buahan sebelum dimakan.
  • Sediakan tempat khusus untuk kucing membuang kotoran supaya anda dapat mengontrol kebiasaannya dan sekaligus bisa menghindarkan kucing dari kebiasaan buang air besar di sembarang tempat. Bersihkan tempat kotoran kucing secara rutin dengan air mendidih selama minimal 5 menit. Selalu gunakan sarung tangan saat membersihkan kandang supaya tidak kontak langsung dengan kotoran kucing. Bagi ibu hamil, hindari kontak langsung dengan kucing dan terutama kotorannya.
  • Jangan biarkan kucing peliharaan kita memakan tikus dan segera bawa kucing peliharaan ke dokter hewan jika terlihat sakit.
Jangan Khawatir Memelihara Kucing
Satu hal penting yang perlu kita ketahui, bahwa tidak semua kucing dapat menularkan toksoplasma. Hanya kucing atau hewan lain yang terinfeksi yang dapat menjadi sumber penularan. Kita tidak perlu khawatir jika menyukai atau memelihara kucing selama kita bisa menjaga kebersihan dan kesehatannya. Bergaul, memiliki, dan memelihara kucing yang terjaga kebersihan dan kesehatannya, insyaAllah tidak akan menyebabkan penyakit toksoplasmosis.
Budayakan Hidup Bersih, Sehat dan Bebas Stres
Sudah semestinya kita berusaha untuk selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat.  Budayakan untuk selalu menjaga kebersihan diri sendiri dan lingkungan sekitar kita. Selain itu, hati dan jiwa yang tenang, selalu bersyukur, ikhlas, dan qana’ah akan menghindarkan diri kita dari bahaya stres, sehingga kekebalan tubuh meningkat dan insyaAllah tidak mudah terserang penyakit. Semoga bermanfaat dan mudah-mudahan Allah subhanahu wa ta’ala senantiasa melimpahkan nikmat kesehatan pada kita semua.

Alasan kenapa filandia menjadi sistem pendidikan terbaik

Kiblat pendidikan dunia saat ini mengarah ke negara Finlandia. Amerika Serikat sendiri berada jauh dibawah level Finlandia, tepatnya di urutan ke-17. Lalu, dimana daya tariknya sistem pendidikan di Finlandia dengan negara-negara lainnya khususnya Indonesia? Jawabannya adalah di kemandirian siswa dan gurunya.
Di Finlandia kemandirian dalam mengikuti proses belajar mengajar itu tidak hanya dinikmati oleh guru-gurunya yang begitu dihormati tetapi juga ditularkan kepada para pelajar melalui berbagai kesempatan-kesempatan penting. Salah satunya dimana setiap pelajar diberi otonomi khusus untuk menentukan jadwal ujiannya untuk mata pelajaran yang menurutnya sudah dia kuasai.

Sistem inilah yang dipertahankan oleh Finlandia hingga akhirnya berhasil mengantarkan negara ini berada pada posisi puncak sebagai negara yang paling berhasil mengelola pendidikan nasionalnya. Fantastiknya, dalam evaluasi belajar, angka ketidak lulusan secara nasional tidak pernah melebihi 2 persen pertahunnya. Finlandia juga tidak mengenal istilah ujian semester apalagi ujian nasional layaknya ditanah air. Evaluasi belajar secara nasional dilakukan tanpa ada intervensi pemerintah sekali pun. Karena setiap sekolah bahkan guru berkuasa penuh untuk menyusun kurikulumnya sendiri.

Jadi jangan pernah berhayal bahwa guru-guru di Finlandia disibukkan untuk mengejar terget-target tertentu karena di negeri ini guru selalu menyesuaikan bahan ajarnya dengan kebutuhan setiap pelajar. Jadi, di Finlandia siapa pun presidennya dan menteri pendidikannya tidak akan berpengaruh signifikan terhadap masa depan pendidikan. Karena fungsi pemerintah dalam memajukan sektor pendidikan adalah dukungan finansial dan legalitas.

Mau bagaimana caranya, maka gurulah yang berwewenang atas itu karena guru dipandang sebagai sosok yang paling mengerti mau dimana wajah pendidikan Finlandia dibawa dimasa yang akan datang. Sistem ini telah berdampak positif kepada pola cara mengajar guru yang tidak terlalu dipusingkan oleh hiruk pikuknya politik nasional negaranya. Keseriusan negara Finlandia menyokong keberhasilan pendidikan nasionalnya dibuktikan dengan diterapkannya kebijakan gratis sekolah 12 tahun. Kerenkan?

Berikut serupedia kan mengulas, Mengapa Finlandia Menjadi Negara Dengan Sistem Pendidikan Terbaik di Dunia yang di rangkum dari berbagai sumber dan referensi.

1. Kurikulum Fleksibel

Konsep pendidikan Finlandia tidak menegakkan kurikulum pendidikan di mana setiap sekolah "harus mengajarkan kurikulum yang sama dengan metode yang sama pada jadwal yang sama." Kementerian Pendidikan meluncurkan "Kurikulum Dasar" yang fleksibel, semacam panduan umum mengenai mata pelajaran apa yang harus diajarkan dan tujuan yang harus dicapai di setiap tingkat kelas. Kurikulum Dasar ini berlaku sebagai dasar untuk setiap sekolah saat mereka mempersiapkan kurikulum sendiri, di mana mereka dapat berkreasi menekankan pada pedagogi tertentu, pendidikan nilai tertentu (misalnya, sekolah hijau), keterampilan (seni, olahraga, bahasa), atau isu-isu lokal (misalnya, sekolah multikultural).

Setiap kelas difasilitasi hingga 3 orang guru. Apa yang guru pendidikan pelajari dari universitas memberi mereka berbagai macam metode pengajaran yang dapat digunakan sesuka mereka. Keanekaragaman dipandang sebagai kekuatan yang nyata dengan tidak mengisolasi siswa yang berbakat (dan/atau yang kaya) ke sekolah swasta seperti yang terjadi di Amerika atau di Indonesia, di mana kebanyakan siswa pintar dan kaya akan lebih cenderung masuk sekolah swasta bergengsi.

Para pelajar di Finlandia sangat menikmati belajar, selalu rindu sekolah, tidak rela tidak sekolah hanya karena libur ekstra atau sakit. Bisa dikatakan guru lah kunci keberhasilan dari sistem sekolah Finlandia, dan individualitas yang diperbolehkan dalam kelas. Para guru melihat siswanya sebagai individu dengan kebutuhan yang berbeda: fokus pada masing-masing anak dan kekuatan serta problem tiap anak.
2. Tidak Ada Ujian Standar

Finlandia tidak menganut sistem ujian nasional pada tiap jenjang pendidikan. Yang ada hanyalah Ujian Matrikulasi Nasional yang diambil pada jenjang sekolah menengah atas yang bersifat "sukarela". Wajib belajar di Finlandia sendiri adalah antara usia 7 - 16 tahun. SD 6 tahun, SMP 3 tahun. Setelah lulus SMP, siswa memiliki pilihan: 
  • Boleh langsung masuk dunia kerja atau 
  • Masuk sekolah persiapan profesi atau gimnasium (sekolah menengah atas). Sekolah menengah atas ini setara dengan jenjang SMA di Indonesia. Lulusan sekolah menengah atas ini nantinya bisa lanjut lagi ke politeknik ataupun universitas.


3. Kompensi berkualitas dan Tanggung Jawab Guru sangat Besar

Guru-guru di Finlandia mendapatkan pelatihan khusus untuk dapat menilai siswa satu kelas. menggunakan tes independen yang diciptakan sendiri. Semua anak mendapatkan kartu raport tiap akhir semester, akantetapi rapor ini berdasarkan penilaian individu oleh tiap guru. Secara berkala, Menteri Pendidikan memantau kemajuan nasional dengan menguji beberapa sampel kelompok dari sekolah yang berbeda. Sistem ini memungkinkan dihasilkannya penilaian yang sangat spesifik ke kemampuan tiap individu siswa. Bukan sistem penilaian umum yang mungkin kurang dapat menjangkau kemampuan spesifik tiap siswanya. Guru dapat berkreasi untuk memberikan perhatian khusus ke tiap siswa. Guru jadinya punya tanggung jawab dan peran yang lebih besar. Guru dan staf administrasi sekolah di Finlandia mempunyai martabat dan gengsi yang tinggi, dan gaji yang layak. Gelar Master (S2) diperlukan untuk menjadi guru.

Guru tidak mengajar dengan menggunakan metode ceramah. Suasana sekolah santai dan fleksibel. Siswa yang lambat mendapat dukungan secara intensif baik oleh guru maupun siswa lain. Berdasarkan penemuan PISA, sekolah-sekolah di Finlandia sangat kecil perbedaannya antara siswa yang berprestasi baik dan yang buruk. Ujian ulang atau Remedial tidak dianggap sebagai tanda sebuah kegagalan tetapi sebagai kesempatan untuk memperbaiki. Seorang guru yang bertugas menangani masalah belajar dan prilaku siswa membuat program individual bagi setiap siswa dengan penekanan tujuan-tujuan yang harus dicapai, umpamanya: Pertama, masuk kelas; kemudian datang tepat waktu; berikutnya, bawa buku, dll. Kalau mendapat PR siswa bahkan tidak perlu untuk menjawab dengan benar, yang penting mereka berusaha. 

Guru sangat menghindari kritik terhadap pekerjaan siswa mereka. Menurut mereka, jika kita mengatakan "Kamu salah" pada siswa, maka hal tersebut akan membuat siswa malu. Dan jika mereka malu maka ini akan menghambat mereka dalam belajar. Setiap siswa diperbolehkan melakukan kesalahan. Mereka hanya diminta membandingkan hasil mereka dengan nilai sebelumnya, dan tidak dengan siswa lainnya. Jadi tidak ada sistem ranking-. Setiap siswa diharapkan agar bangga terhadap dirinya masing-masing. Sistem ranking hanya membuat guru memfokuskan diri pada segelintir siswa tertentu yang dianggap terbaik di kelasnya.

4. Tidak Ada Kompetisi

Tidak ada sistem peringkat atau ranking kelas. Tidak ada daftar sekolah terbaik atau guru terbaik. Pendorong utama dari kebijakan pendidikan bukanlah persaingan antar guru dan antar sekolah, tapi KERJA SAMA. Tidak adanya persaingan menyebabkan guru yang terbaik tidak dapat "di turnover" untuk bekerja bagi sektor swasta. Finlandia memandang kompetisi dalam dunia pendidikan merupakan konsep yang destruktif. Mental anak-anak dapat dihancurkan oleh evaluasi terus-menerus dan membuat anak-anak ini sendiri percaya bahwa mereka tidak cukup baik. Ketika anak-anak dapat unggul pada apa yang mereka dapat lakukan dengan baik, bukan diukur untuk memenuhi standar, mereka dapat menghasilkan performa yang terbaik. Anak-anak harus diberikan pendidikan sehingga mereka dapat berkembang terlepas dari bakat mereka.

5. PR yang Sedikit

Finlandia tidaklah mengenjot siswanya dengan menambah jam-jam belajar, memberi beban PR tambahan, menerapkan disiplin tentara, atau memborbardir siswa dengan berbagai tes. Sebaliknya, siswa di Finlandia mulai sekolah pada usia yang agak lambat dibandingkan dengan negara-negara lain, yaitu pada usia 7 tahun, dan jam sekolah mereka justru lebih sedikit, yaitu hanya 30 jam perminggu.


Bagaimana tahi lalat terbentuk

Setiap orang di dunia ini pasti memiliki tahi lalat. Setiap oarang rata-rata memiliki sekitar 10 sampai 30 buah  tahi lalat. Tahi lalat memang bukan sesuatu yang berbahaya, namun pada beberapa kasus tahi lalat bisa sangat berbahaya. Nah! Pertanyaanya adalah bagaimana munculnya tahi lalat tersebut? Berikut serupedia mencoba mengulasnya.

Tahi lalat atau nevus pigmentosus merupakan pertumbuhan kulit yang kecil, biasanya berwarna coklat tua atau hitam, kadang ada juga yang merah ataupun kuning coklat. Benda itu berasal dari sel-sel penghasil pigmen melanosit di kulit.

Tahi lalat yang banyak tersebar di seluruh permukaan kulit tubuh kita juga seringkali digunakan para peramal untuk memprediksi karakter, masalah cinta, kehidupan seks, dan masa depan seseorang. ”Letak tahi lalat di perut sebelah kanan, menurut alam bawah sadar kami, adalah seseorang dengan gairah seks yang tinggi, dan untuk itu, dia perlu orang yang bisa menyeimbangi kemampuannya,” ujar seorang peramal maya mengenai letak tahi lalat yang ada di perut sebelah kanan.

Tahi lalat, atau dalam bahasa ilmiahnya sering disebut nevi, bukan hanya sesuatu yang manis dan menyenangkan, tetapi dia juga berpotensi untuk menjadi ganas dan liar. Tahi lalat dengan gejala tertentu dapat menyebabkan Melanoma maligna atau kanker kulit.

Munculnya tahi lalat pada manusia bukanlah proses yang dapat diduga dan tidak sesederhana meletakkan butiran kecil di kulit.Tahi lalat disebabkan oleh pertumbuhan dan perkembangan abnormal dari sel-sel pigmen melanosit yang letaknya ada di bawah kulit di bagian yang lebih dalam.

Keabnormalan ini tidak perlu ditakuti karena semua orang mengalaminya dan itu adalah normal. Umumnya tahi lalat muncul pada masa anak-anak hingga usia 20 tahun, tapi ada juga yang terbentuk selama proses perkembangan janin yang disebut dengan congenital melanonev. Bahkan ada pula yang baru tampak di usia 40 tahun.

Dalam perkembangannya, tahi lalat ini awalnya agak berwarna gelap dan tampak datar, semakin kita dewasa dapat semakin membesar serta mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda-beda. Kemudian menjadi menonjol dan kadang ada yang ditumbuhi rambut.

Adapun bentuk tahi lalat itu ada yang oval, bulat, tidak simetris dan macam-macam. Permukaan tahi lalat juga bervariasi, ada yang halus, ada pula yang kasar. Jumlah tahi lalat tiap orang berkisar antar 10 sampai 40 unit, bahkan ada yang memiliki hingga 100-an tahi lalat.

Ternyata, orang yang sering berjemur di bawah terik matahari memunyai kecenderungan memiliki lebih banyak tahi lalat. Pada wanita hamil, selama proses kehamilannya berlangsung, tahi lalat dapat tumbuh membesar serta bertambah gelap karena sel-sel pigmen memberikan respons terhadap kadar hormon.

Selain itu, faktor bawaan, usia dan hormon dapat juga memunculkan tahi lalat yang cukup besar, yang lebih dikenal dengan istilah ‘tompel’. Tompel dapat mengganggu penampilan seseorang apalagi jika berada di bagian wajah. Tahi lalat yang membesar itu biasanya juga diikuti keriput pada usia di atas 50 tahun.

Kaganasan nevi harus diwaspadai jika ukurannya bertambah besar, warnanya bertambah gelap atau tidak merata (tidak homogen), mengalami peradangan, perubahan warna dalam bentuk bintik-bintik, bentuknya tidak rata (tidak simetris), begitu juga dengan permukaannya, terjadi pendarahan, luka terbuka, gatal, nyeri, terletak pada bagian tubuhyang sering terbentur, tertekan, tergosok, atau tergores (seperti pada tangan, siku, telapak kaki), kemudian juga tempatnya tersembunyi di tempat yang tidak mudah dipantau (seperti di kulit kepala), atau juga kulit kita sering terpapar sinar matahari.

Menurut dr. Warih Andan Puspitosari, tahi lalat dengan gejala seperti di atas dapat berkembang menjadi tumor jinak atau kanker kulit (melanoma maligna). Melanoma maligna adalah yang paling berbahaya karena cepat menyebar melalui pembuluh darah, cepatberkembang biak di alat vital dan cepat pula menimbulkan kematian. Maka jika kita sudah mengenali adanya tanda-tanda seperti di atas, yang kemungkinan masih ditemukan di stadium awal dan secepatnya diobati, insya Allah bisa sembuh total. Kemudian jika masih ragu, sebaiknya langsung memeriksakan diri ke dokter kulit, apakah tahi lalat tersebut perlu diangkat (tentunya dengan operasi) atau tidak.

Terakhir, jika ada perubahan bentuk pada tahi lalat, secepatnya periksakan diri ke dokter kulit sehingga penanganan dini dapat segera dilakukan. Selamat menjaga kesehatan kulit Anda, semoga tahi lalat anda dapat ditangani lebih dini